Menunggu Kado Santa Claus Rally, Check Saham Valuasi Murah Ini!

Runners dressed as Santa Claus take part in the Christmas Corrida Race on the streets of Issy-les-Moulineaux, near Paris, France, December 11, 2022. REUTERS/Benoit Tessier TPX IMAGES OF THE DAY

Fenomena Santa Clauss Rally menjadi momentum menarik mendulang cuan jelang akhir tahun.

Fenomena Santa Claus Rally pertama kali dicetuskan oleh Yale Hirsch dalam Stock Trader’s Almanac pada 1968 silan.

Dari tahun ke tahun, fenomena ini menjadi salah satu hal yang menggembirakan bagi investor. Hal tersebut tentu membuat investor memiliki kemungkinan untuk mendapatkan untung jelang tutup tahun.

Biasanya kenaikan harga saham pada fenomena Santa Claus Rally ini terjadi di minggu terakhir bulan Desember hingga awal bulan Januari.

Jika melihat data historis pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama 10 tahun terakhir, momentum Santa Claus Rally yang juga bertepatan dengan Window Dressing membuat probabilitas IHSG ditutup hijau sangat dominan, peluangnya mencapai 90%.

Adapun sejumlah teori mengapa Santa Claus Rally bisa terjadi, mulai dari pertimbangan pajak hingga investor yang membeli saham dengan bonus liburan mereka.

Rally-nya pasar saham di akhir tahun biasanya disebabkan adanya optimisme bullish yakni kondisi pasar yang ditunjukkan dengan kepercayaan investor, serta ekspektasi yang kuat mengenai hasil yang maksimal pada periode waktu tertentu.

Selain itu, ada juga dari investor yang memilih berkumpul dan menikmati kebersamaan dengan keluarga atau dari investor ritel yang menginvestasikan bonus liburan mereka.

Adapula tren kalender yang lebih umum yang disebut ‘efek liburan’ atau ‘efek akhir pekan yang panjang’, di mana pasar saham berteori untuk berkinerja lebih baik daripada rata-rata sebelum periode liburan. Hal ini bisa terjadi karena volume perdagangan yang lebih ringan selama periode ini memudahkan investor bullish untuk menggerakkan pasar.

Santa claus rally juga diyakini menjadi suatu pertanda yang baik untuk tahun yang akan datang.

Jika melihat lebih jauh, ke saham-saham yang ada di IHSG pada momentum Santa Claus Rally tahun ini menariknya masih banyak saham big caps dengan valuasi mendekati fair value, bahkan sudah terdiskon.

CNBC Indonesia Research mengumpulkan 20 saham big caps dengan funndamental yang dinilai cukup resilient dengan valuasi mulai terdisokn , sehingga potensial upside-nya juga masih atraktif.

Dari data di atas terlihat jika menggunakan valuasi relatif Price to Earning (PE) dibandingkan dengan rata-rata PE selama lima tahun, saat ini 20 saham tersebut di hargai murah.

Sementara jika menggunakan Price to Book Value (PBV) dibandingkan rata-rata lima tahun, masih ada empat saham yang berada di atas fair value yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*