Dua Sektor Ini Kena Tamparan Keras dari Kebijakan Tarif Impor Trump

Presiden AS Donald Trump berbicara pada hari ia menandatangani dokumen saat mengeluarkan perintah eksekutif dan pengampunan bagi para terdakwa 6 Januari di Ruang Oval di Gedung Putih pada Hari Pelantikan di Washington, AS, 20 Januari 2025. (REUTERS/Carlos Barria)

Kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump terhadap China, Meksiko, dan Kanada akan membawa dampak kepada rantai pasok industri otomotif hingga alpukat.

Tarif impor terhadap Kanada dan Meksiko akan memberikan dampak signifikan terhadap rantai pasok industri otomotif dan elektronik. Pasalnya para pelaku harus bersiap menghadapi kenaikan biaya.

Impor AS dari kedua negara mencakup hampir US$ 900 miliar setara Rp 14.670 triliun (asumsi kurs Rp 16.300 per US$) barang pada tahun 2023, dan jalur pasokan antara tiga tetangga Amerika Utara.

Adapun, tarif baru itu juga akan menimbulkan komplikasi bagi bisnis dengan jejak di beberapa negara lain. 

Sementara, ekspor energi Kanada memiliki tingkat 10% yang lebih rendah, ini masih menandai peningkatan karena Washington sebelumnya tidak mengenakan tarif pada impor minyak Kanada.

Di samping itu, Meksiko dan Kanada juga menyumbang impor pertanian AS yang signifikan, itu artinya bea tersebut dapat menambah harga makanan populer seperti alpukat dan tomat.

Retribusi tersebut akan memukul industri kendaraan dan energi Kanada dengan keras, mengingat bahwa mereka mewakili lebih dari 40% ekspor Kanada ke Amerika Serikat.

Lebih lanjut, sektor otomotif di Ontario sebagai provinsi terpadat akan menghadapi tantangan khusus. Sebagai informasi, Amerika Serikat juga mengimpor bahan konstruksi dari Kanada, yang berarti tarif dapat menaikkan biaya perumahan.

Lebih dari 70% impor dari dua bahan utama yang dibutuhkan pembangun rumah seperti kayu lunak dan gipsum, berasal dari Kanada dan Meksiko.

“Tarif kayu dan bahan bangunan lainnya meningkatkan biaya konstruksi dan mencegah pembangunan baru,” kata ketua Asosiasi Nasional Pembangun Rumah Carl Harris, dilansir India Times, Minggu (2/2/2025).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*