Semua Dolar Eksportir Simpan di RI, BI Pede Rupiah Bisa Perkasa

FILE PHOTO - The logo of Indonesia's central bank, Bank Indonesia, is seen on a window in the bank's lobby in Jakarta, Indonesia September 22, 2016. REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo
Foto: REUTERS/Iqro Rinaldi

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengungkapkan signifikannya devisa hasil ekspor (DHE) yang ditempatkan di sistem keuangan domestik dalam memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.

Destry mengatakan, setiap dolar yang disimpan para eksportir di sistem keuangan domestik bisa memperbesar cadangan devisa atau cadev hingga membuat likuiditas dolar di dalam negeri terjaga.

“Itu menjadi salah satu komponen cadev,” kata Destry di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Menurut Destry, saat ketentuan DHE yang masih mewajibkan eksportir menempatkan 30% dolar hasil ekspornya di sistem keuangan domestik selama 3 bulan saja, sesuai PP 36/2023, telah membuat rata-rata masuknya dolar ke instrumen Term Deposit (TD) Valas US$ 2,5 miliar sampai US$ 3 miliar per bulan.

“Sehingga dengan adanya PP 8/2025 yang membuat 100% DHE ditempatkan satu tahun, meski fleksibel, ini saya rasa akan memberi dampak positif ke pasar valas kita,” tutur Destry.

Apalagi, instrumen penempatan DHE kini tidak lagi hanya berupa TD Valas, melainkan bertambah menjadi Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) maupun Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI). Dua instrumen itu pun bisa diperdagangkan di pasar sekunder.

“SVBI itu juga kan dalam bentuk valas jadi ada likuiditas yang ditempatkan dari bank yang ditempatkan di SVBI,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*