RI Lewat, Tetangga Bangun Kereta Cepat 10X Panjang Jakarta-Bandung

Sebuah kereta berkecepatan tinggi melintas di bawah kabel listrik di provinsi Henan, Tiongkok tengah pada hari Sabtu, 23 Oktober 2021. (AP Photo/Ng Han Guan)

Pemerintah Vietnam memutuskan untuk terus melanjutkan proyek kereta cepat yang menghubungkan dua kota besar negara itu, Hanoi dan Ho Chi Minh. Hal ini dituangkan dalam sebuah pemaparan, akhir pekan kemarin.

Dalam pernyataannya, jalur kereta cepat itu akan membentang lebih dari 1.500 km dari ibu kota di Utara ke pusat bisnis negara di Selatan. Jalur yang bernilai investasi US$ 67 miliar (Rp 106 triliun) ini juga akan mengurangi waktu tempuh kereta api saat ini dari 30 jam menjadi sekitar lima jam.

“Majelis nasional memberikan suara untuk menyetujui… sebuah resolusi tentang kebijakan investasi untuk proyek kereta api berkecepatan tinggi di poros Utara-Selatan,” kata sebuah pernyataan di situs web parlemen Vietnam yang dikutip AFP, Senin (2/11/2024).

Jalur kereta api baru tersebut akan berhenti di 23 stasiun di 20 kota dan provinsi yang berbeda. Proyek ini dijadwalkan hanya akan memakan waktu delapan tahun, dengan dimulai pada tahun 2027 dan ditargetkan selesai pada tahun 2035.

“Kereta api berkecepatan tinggi akan membuat perjalanan lebih mudah bagi banyak orang,” kata seorang mahasiswa bernama Pham Dang Quang, saat berbicara di atas kereta api antara Hanoi dan kota pelabuhan Hai Phong pada hari Sabtu.

Proyek kereta ini sendiri sebelumnya pernah dibatalkan pada 2010 karena alasan biaya yang besar. Namun kali ini, Vietnam mulai menggenjot proyek-proyek infrastrukturnya lantaran telah menjadi tujuan investasi alternatif selain China.

Penasihat Bisnis Internasional Dezan Shira & Associates, Dan Martin, menyebutkan proyek tersebut akan ‘memacu ekonomi Vietnam’. Menurutnya, dengan wilayah Asia Tenggara yang telah diisi oleh kereta cepat di Laos dan Indonesia, hal ini juga dapat memperkokoh posisi Vietnam di kawasan.

“Dengan mempermudah komponen penting untuk mencapai pusat manufaktur dan mempercepat pengiriman barang jadi, jalur kereta api tersebut akan mendongkrak produksi, mengurangi waktu tunggu, dan memperkuat peran Vietnam dalam rantai pasokan global,” kata Martin.

“Bagi Vietnam, ini tentang menjadi pemain yang lebih kuat di kawasan yang dengan cepat merangkul kereta api berkecepatan tinggi,” tambahnya.

Wakil Menteri Perencanaan dan Investasi Tran Quoc Phuong sebelumnya menyebut jalur baru tersebut sebagai ‘terobosan’ dalam infrastruktur negara. Kereta ini juga diklaim akan mendongkrak PDB negara tersebut rata-rata 0,97 poin persentase per tahun.

“Merupakan keinginan rakyat dan tekad sistem politik untuk memiliki jalur kereta api berkecepatan tinggi berstandar internasional,” katanya sebelum persetujuan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*