Menteri Keuangan�Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasarannya, yakni 2,5% plus minus 1%, pada akhir 2024.
Hal ini ditegaskan Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK IV pada tahun ini, Jumat (18/10/2024). Dia mengungkapkan imported inflation atau inflasi yang berasal dari luar negeri akan tetap terkendali.
“Ini masih akan terkendali sejalan dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dan dampak positif dari berkembangnya digitalisasi Bank Indonesia akan terus lakukan langkah dari moneter,” kata Sri Mulyani.
Dia mewakili Gubernur BI yang merupakan anggota KSSK mengungkapkan bank sentral dan Kementerian Keuangan akan bersama-sama konsisten membuat bauran kebijakan moneter dan fiskal.
“Ini agar agregat demand dan supply bisa terus terkoordinasi dengan baik sehingga pertumbuhan bisa terjaga tanpa ada overheating,” tegasnya.
Sri Mulyani juga mengungkapkan ekspektasi inflasi dari masyarakat dan pelaku ekonomi yang tetap terjangkar dan sesuai dengan perkembangan kapasitas perekonomian Indonesia yang masih cukup besar untuk merespons kenaikan dari permintaan domestik karena konsumsi pada akhir tahun diperkirakan akan meningkat.
Selain konsumsi, dia mengatakan ada potensi penyelesaian proyek nasional di akhir tahun.
“Supply side masih confident untuk merespons kenaikan inflasi akibat dari kenaikan demand akhir tahun,” tegasnya.