
Pemkab Bogor Jawa Barat menyiapkan TPA Galuga dan TPAS Nambo untuk mendukung program nasional Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL), menyusul arahan Mendagri soal pengelolaan sampah berkelanjutan.
Bupati Bogor Rudy Susmanto di Cibinong Jumat menyatakan kesiapan daerahnya dalam mendukung penuh program PSEL melalui langkah konkret di dua lokasi strategis tersebut.
Ia menegaskan, penanganan sampah tidak bisa ditunda lagi dan membutuhkan sinergi lintas sektor.
“Kami siap dari sisi perencanaan, pengangkutan, hingga regulasi. Ini menjadi langkah besar bagi Kabupaten Bogor dalam menuntaskan persoalan sampah,” kata Rudy.
Dia menjelaskan, TPA Galuga menjadi salah satu opsi utama karena selain digunakan bersama Pemerintah Kota Bogor, juga memungkinkan untuk ditata ulang agar mendukung pengolahan sampah menjadi energi.
Adapun TPAS Nambo dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Lahan fasilitas ini mencapai 55 hektare, dengan 15 hektare di antaranya milik Pemkab Bogor.
“Kami sedang menjajaki kerja sama dengan Pemprov Jawa Barat dan tidak menutup kemungkinan menggandeng Pemkot Depok,” ujar Rudy.
Saat ini, Pemkab juga sedang menyusun sistem pengangkutan sampah serta penetapan kuota harian yang akan diproses di fasilitas tersebut.
Volume timbunan sampah di Kabupaten Bogor saat ini hampir mencapai 2.800 ton per hari, namun baru sekitar 27 persen yang mampu ditangani secara optimal.
Langkah Pemkab Bogor ini sekaligus merespons arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang menekankan pentingnya pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir.
“Daerah harus menyiapkan lahan minimal lima hektare, sistem pengangkutan, dan pembiayaan melalui APBD. Kalau produksi sampah di bawah 1.000 ton per hari, maka harus bekerja sama dengan daerah lain,” kata Tito dalam rapat koordinasi terbatas di Kantor Kemenko Pangan Jakarta, Kamis (17/7).
Ia juga mendorong partisipasi masyarakat dalam memilah dan membuang sampah dengan benar agar rantai pengelolaan berjalan efektif.(KR-MFS)