Tak Ada La Nina, Wilayah RI Ini Kena Peringatan Siaga Hujan Lebat

Ilustrasi Hujan Deras. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan kondisi cuaca hujan lebat bakal terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Peringatan cuaca ini berlaku untuk periode tanggal 20 sampai 26 Juni 2025.

Padahal, hasil monitoring BMKG pada Dasarian I Juni 2025 menunjukkan indeks IOD -0.70 dan indeks ENSO -0.11. Disebutkan, IOD diprediksi Netral hingga semester kedua tahun 2025. Begutu juga, ENSO diprediksi tetap Netral hingga semester kedua tahun 2025.

Artinya, dengan prediksi ENSO itu, tidak ada tanda-tanda terjadinya La Nina di Indonesia.

Menurut BMKG, La Nina adalah kejadian anomali iklim global yang dapat memicu peningkatan curah hujan sekitar 20-40% lebih tinggi dibandingkan curah hujan saat tahun Netral. Namun, terdapat juga beberapa wilayah yang mengalami peningkatan curah hujan lebih dari 40%.

Disebutkan, pada bulan Juni-Juli-Agustus, La Nina menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir di sebagian besar wilayah Indonesia. Pada bulan September-Oktober-November berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah tengah hingga timur Indonesia. Sedangkan pada periode Desember-Januari-Februari (DJF), dan Maret-April-Mei, La Nina berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia bagian timur.

Lalu apa pemicu cuaca hujan lebat di Indonesia terjadi?

Dalam Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian I Juni 2025 yang dirilis di situs resmi pada 16 Juni 2025 disebutkan berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 19% wilayah Indonesia masuk musim kemarau.

Wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi sebagian kecil Aceh, sebagian Sumatra Utara, sebagian Bengkulu, sebagian Jambi, sebagian kecil Sumatra Selatan, sebagian Banten, sebagian Jawa barat, sebagian Jawa Tengah dan Jawa Timur, sebagian Bali, NTB, NTT, sebagian kecil Sulawesi barat, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian kecil Gorontalo, sebagian Maluku, dan sebagian kecil Papua Barat.

Sementara, di rilis Prospek Cuaca Mingguan periode 20-26 Juni 2025, BMKG mengungkapkan, beberapa daerah, seperti Pulau Kalimantan, Maluku dan Papua masih didominasi oleh cuaca hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat dalam beberapa hari terakhir ini.

Terjadi perbedaan kondisi cuaca di pulau Jawa bagian barat yang justru mengalami cuaca hujan ringan hingga sedang. Sementara di bagian Timur hingga wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) tampak kering dalam beberapa hari terakhir.

“Walau beberapa daerah telah memasuki musim kemarau, keberadaan gangguan atmosfer seperti adanya gelombang atmosfer dan MJO yang secara spasial terpantau aktif di wilayah Indonesia, menyebabkan adanya hujan yang signifikan di beberapa Wilayah Indonesia,” jelas BMKG, dikutip Jumat (20/6/2025).

“Adanya intrusi udara kering dari selatan juga memperkuat ketidakstabilan atmosfer yang mendukung cuaca signifikan di beberapa wilayah Indonesia. Faktor lokal turut memengaruhi cuaca di wilayah Indonesia. Faktor lokal ini terjadi berulang dan menjadi karakteristik khas wilayah tropis maritim seperti Indonesia, terutama di wilayah dengan topografi kompleks seperti Sumatra, Kalimantan, dan Papua,” tambah BMKG.

Faktor Pemicu Cuaca Ekstrem

Akibat kondisi atmosfer yang dinamis, BMKG lalu mengingatkan agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi, meski beberapa wilayah telah memasuki musim kemarau.

“Dalam sepekan ke depan, aktivitas MJO spasial, gelombang Rossby equatorial dan Kelvin diperkirakan masih berpropagasi di wilayah Indonesia yang dapat memicu peningkatan curah hujan,” tulis BMKG.

Ditambah adanya intrusi udara kering yang bergerak dari wilayah selatan akan menyebabkan atmosfer pada wilayah yang berada pada sisi depan dari batas intrusi udara kering tersebut menjadi labil dan memudahkan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut. Prediksi Anomali OLR yang secara umum menunjukkan nilai negatif di sebagian besar wilayah Indonesia menunjukkan adanya potensi peningkatan beradaan awan konvektif di Wilayah Indonesia.

Juga ada Bibit siklon tropis 97S di Samudra Hindia Barat Daya Banten, daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) juga terpantau memanjang dari Riau hingga Selat Malaka, dari Kalimantan Barat hingga Selat Karimata, di Laut FLores, di Selat Makassar, di Laut Maluku, di Laut Banda, dan di Samudra Pasifik Utara Papua, serta daerah pertemuan angin (konfluensi). Juga ada labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal.

Prospek Cuaca Sepekan ke Depan

  • Periode 20-22 Juni 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi kondisi cerah berawan hingga hujan ringan.

Namun BMKG mengimbau agar waspada adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Kep. Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, dan Papua.

Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:

Siaga hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Tengah, dan Papua Selatan

Angin Kencang:

Aceh, Lampung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Timur, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Selatan.

  • Periode 23 – 26 Juni 2025

Disebutkan, pada umumnya kondisi cuaca cerah berawan hingga hujan ringan.

Namun perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Sumatera Utara, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Jakarta, Jawa Barat, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Siaga hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

Sulawesi Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan

Angin Kencang

Aceh, Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Selatan.

“BMKG terus menekankan pentingnya untuk memantau informasi cuaca dari sumber resmi secara berkala dan mengambil langkah mitigasi yang diperlukan guna mengantisipasi serta mengurangi dampak risiko bencana hidrometeorologi di wilayah masing-masing,” tegas BMKG mengingatkan.

RI Ditantang China Soal Pare: Sayuran Pahit yang Menggoda Dunia

Ilustrasi Buah Pare. (Dok. Pexel)

Pare, sayuran yang kerap dicibir karena pahit dan mirip lidah anak-anak, namun disanjung dalam khazanah pengobatan Timur dan lembar-lembar perdagangan global.

Di tengah keresahan dunia atas pangan sintetis dan penyakit metabolik, tanaman pahit ini justru menjelma jadi primadona, dengan China di kursi puncak, dan Indonesia perlahan mencuri sorotan.

Sebagai produsen terbesar pare di dunia, China memanfaatkan sinergi antara tradisi, cuaca, dan sistem pertanian industrial.

Lebih dari 50% produksi global berasal dari provinsi-provinsi tropis seperti Guangdong dan Guangxi. Pare tak hanya hadir di piring makan, tapi juga di botol kapsul, teh herbal, hingga pasar ekspor-dari Hong Kong hingga Amerika Serikat. Bagi China, pare bukan sekadar komoditas, tapi simbol budaya sekaligus kendaraan devisa.

Namun jangan anggap enteng peran Indonesia. Di ladang-ladang Sumatera, Jawa, dan sebagian Kalimantan, pare tumbuh dengan daya tahan yang tangguh. Pada 2023, Indonesia mencetak rekor ekspor tertinggi sepanjang sejarah, dengan volume mencapai 1.646 ton dan nilai US$ 1,94 juta.

Sekitar 75% dari nilai tersebut diserap oleh Singapura, menunjukkan bahwa pare RI memiliki tempat khusus di pasar regional. Meski pada 2024 terjadi koreksi nilai menjadi US$ 1,33 juta, volume tetap tinggi di 1.243 ton, menandakan daya saing kuantitas tetap terjaga.

Permintaan pare di pasar dunia memang tak sekadar soal rasa. Dari pengobatan Ayurveda hingga TCM (Traditional Chinese Medicine), pare dipercaya mampu menurunkan kadar gula darah, menyeimbangkan hormon, dan menyegarkan hati-baik secara medis maupun spiritual.

Di tengah gaya hidup serba instan, tanaman ini tampil sebagai bentuk “resistensi sehat” yang sedang naik daun di kalangan diaspora dan komunitas vegan.

Sayangnya, keunggulan Indonesia masih terkendala pada tahap hilir. Tidak seperti China yang telah mengembangkan varietas hibrida, fasilitas pasca-panen, dan ragam produk turunan, Indonesia masih bergantung pada pare segar. Di saat negara lain ekspor dalam bentuk kapsul dan teh herbal, RI belum konsisten menyuplai produk olahan bernilai tambah tinggi.

Tantangannya bukan pada budidaya, tetapi pada ekosistem ekspor. Tanpa dukungan rantai dingin, standar kemasan internasional, dan kemitraan logistik, pare segar RI berisiko kehilangan nilai begitu meninggalkan ladang. Sementara negara pesaing terus memperluas inovasi dan branding produk, Indonesia harus segera berbenah agar tidak sekadar jadi penyedia bahan mentah.

Pare memang pahit, tapi pasar global justru manis. Dunia sedang melirik bahan alami dan fungsi pangan, dan Indonesia memiliki semua syarat untuk jadi pemain utama-asal mampu menjadikan pare bukan sekedar sebagai produk, tapi juga sebagai identitas ekspor yang diperkuat oleh sains, teknologi, dan cerita budaya.

Kas138

Waspadai Perang Iran Vs Israel, Ini yang Dilakukan Pertamina

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menyampaikan keterangan pers kepada awak media nasional saat acara konferensi Pers Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024 “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045 mewujudkan kedaulatan dan kemandirian energi” di Dumai, Riau, pada Kamis (30/5).

PT Pertamina (Persero) buka suara perihal memanasnya Iran dengan Israel. Pihaknya mewaspadai operasional perkapalan internasional Pertamina melalui Pertamina International Shipping (PIS).

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, saat ini pihaknya meningkatkan kewaspadaan dengan terus memantau perkembangan konflik kedua negara tersebut.

Secara berkala, Pertamina melakukan monitoring terhadap kapal-kapal pengangkut minyak yang dioperasikan oleh perusahaan saat melewati kedua wilayah tersebut.

PT Pertamina (Persero) buka suara perihal memanasnya Iran dengan Israel. Pihaknya mewaspadai operasional perkapalan internasional Pertamina melalui Pertamina International Shipping (PIS).

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, saat ini pihaknya meningkatkan kewaspadaan dengan terus memantau perkembangan konflik kedua negara tersebut.

Secara berkala, Pertamina melakukan monitoring terhadap kapal-kapal pengangkut minyak yang dioperasikan oleh perusahaan saat melewati kedua wilayah tersebut.

Toto 4D

Industri Hijau di RI Kurang Berkembang, Siap-Siap Ada Lembaga Khusus!

Ilustrasi Green Industry

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI membeberkan alasan lambatnya perkembangan industri hijau di Indonesia. Salah satunya karena kurang pedulinya perusahaan atau industri akan hal tersebut.

Beberapa perusahaan diklaim baru mulai bergerak setelah lembaga perbankan mensyaratkan bakal mempermudah perusahaan yang sudah mulai mengarah pada industri hijau.

“Yang pertama sekali adalah awareness. Level of awareness dari pelaku industri itu sangat berbeda, sangat bervariasi. Dan motif mereka untuk bertransformasi juga beda-beda. Ada yang dipaksa oleh offtaker-nya, ada yang dipaksa oleh investornya, ada yang dipaksa oleh financial institution karena mau mengajukan pembiayaan. Tapi banyak sekali industri yang gak kena motif itu,” kata Kepala Pusat Industri Hijau Kemenperin Apit Pria Nugaraha di Kemenperin, Senin (16/6/2025).

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI membeberkan alasan lambatnya perkembangan industri hijau di Indonesia. Salah satunya karena kurang pedulinya perusahaan atau industri akan hal tersebut.

Beberapa perusahaan diklaim baru mulai bergerak setelah lembaga perbankan mensyaratkan bakal mempermudah perusahaan yang sudah mulai mengarah pada industri hijau.

“Yang pertama sekali adalah awareness. Level of awareness dari pelaku industri itu sangat berbeda, sangat bervariasi. Dan motif mereka untuk bertransformasi juga beda-beda. Ada yang dipaksa oleh offtaker-nya, ada yang dipaksa oleh investornya, ada yang dipaksa oleh financial institution karena mau mengajukan pembiayaan. Tapi banyak sekali industri yang gak kena motif itu,” kata Kepala Pusat Industri Hijau Kemenperin Apit Pria Nugaraha di Kemenperin, Senin (16/6/2025).

PG Soft

Helikopter Bawa Peziarah Jatuh di Pegunungan, 7 Orang Tewas

Anggota tim penyelamat bekerja di lokasi kecelakaan helikopter di daerah Gaurikund di negara bagian Uttarakhand, India utara, 15 Juni 2025. (State Disaster Response Force (SDRF) Uttarakhand/Handout via REUTERS)

Sebuah helikopter yang mengangkut peziarah Hindu jatuh di kawasan pegunungan Himalaya, Uttarakhand, India pada Minggu (15/6/2025) dini hari waktu setempat. Kecelakaan tragis ini menewaskan seluruh tujuh orang di dalamnya dan memicu penghentian sementara layanan penerbangan ke situs suci tersebut.

Laporan Reuters, mengutip pejabat pemerintah, helikopter Bell 407 yang dioperasikan oleh Aryan Aviation itu lepas landas dari kuil Kedarnath pada pukul 05.19 pagi waktu setempat menuju Guptkashi. Helikopter kemudian jatuh di distrik Rudraprayag yang menjadi bagian dari jalur ziarah Char Dham Yatra.

“Ini adalah kabar yang sangat menyedihkan. Operasi pencarian dan penyelamatan telah dikerahkan oleh Pasukan Tanggap Bencana Negara dan otoritas lokal,” ujar Kepala Menteri Uttarakhand, Pushkar Singh Dhami, melalui akun resminya di platform X.

Sebagai respons atas insiden tersebut, pemerintah negara bagian menangguhkan sementara seluruh layanan helikopter ke kawasan Kedarnath hingga Senin (16/6/2025), menyusul cuaca buruk dan meningkatnya kekhawatiran atas keselamatan penerbangan di wilayah ekstrem ini.

Direktur Jenderal Informasi Uttarakhand, Bansidhar Tripathi, mengungkapkan bahwa dalam satu setengah bulan terakhir telah terjadi tiga pendaratan darurat dan dua kecelakaan helikopter di rute yang sama.

“Kami tidak akan mengambil risiko lebih lanjut. Layanan baru akan dibuka kembali setelah evaluasi menyeluruh bersama seluruh operator helikopter,” kata Tripathi.

Pemerintah juga memerintahkan penyelidikan mendalam atas kecelakaan ini. Dhami menegaskan bahwa hanya pilot dengan pengalaman luas menerbangkan helikopter di wilayah Himalaya yang akan diizinkan beroperasi ke depannya.

Pihak Kementerian Penerbangan Sipil India menyatakan tengah meninjau ulang regulasi keselamatan serta membatasi frekuensi penerbangan ke Char Dham, jalur ziarah yang meliputi Kedarnath, Badrinath, Gangotri, dan Yamunotri, yang setiap tahun dikunjungi ratusan ribu umat Hindu.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak Aryan Aviation terkait kecelakaan tersebut.

JP500

Stimulus Ekonomi dan Kebijakan Penyesuaian Gaji

Sejumlah Pekerja mengangkat barang di kawasan pasar Induk, jakarta, (19/2/2025). Pemerintah memastikan stok dan harga bahan pokok menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2025 dalam kondisi aman. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan stimulus ekonomi pada Juni tahun 2025 dengan tujuan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi semester I. Menjelang liburan sekolah, stimulus ekonomi yang diputuskan oleh pemerintah ditujukan khususnya bagi sektor wisata.

Hal tersebut tampak dari salah satu program dalam stimulus berupa pemberian diskon transportasi. Tarif jalan tol dan tiket perjalanan menjadi bagian dari paket stimulus ekonomi yang berjumlah sekitar Rp24 triliun. Kebijakan penurunan tarif transportasi diperkirakan menjadi pemicu masyarakat untuk berpergian seiring masa liburan sekolah tahun ini.

Agar semakin menarik minat masyarakat berwisata, pemerintah pun memberikan uang saku berupa Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai bagian dari stimulus ekonomi tahun 2025. BSU diberikan bagi karyawan dengan upah sampai dengan Rp3,5 juta serta aktif sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Nominal BSU yang diberikan pun cukup menarik, yakni sebesar Rp300 ribu per bulan selama 2 bulan.

Mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi merupakan keniscayaan mengingat konsumsi rumah tangga menyumbang tak kurang dari 54% PDB Indonesia. Dari kacamata pemerintah, pemberian stimulus tersebut diproyeksikan akan menggairahkan dunia pariwisata tanah air.

Sektor pariwisata memang sempat mengalami perlambatan pada awal tahun ini disebabkan karena kebijakan efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah. Efisiensi tersebut memangkas alokasi belanja untuk perjalanan dinas sehingga berdampak pada menurunnya pendapatan industri hotel dan restoran.

Secara matematis, kebijakan stimulus tersebut dipastikan akan menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi. Namun proyeksi ini bisa saja berbeda jika dilihat dari perspektif masyarakat.

Meskipun terdapat kelompok masyarakat yang bakal menerima BSU sebagai “bekal” untuk liburan, realita di lapangan mungkin tidak seperti skenario yang diharapkan. Masyarakat sebagai makhluk yang sadar risiko tentu akan berpikir berulang kali untuk berwisata dengan uang yang diterimanya, apalagi bantuan tersebut sifatnya sementara.

Alih-alih dipakai untuk berlibur, masyarakat boleh jadi akan mengalokasikan tambahan yang diterimanya untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya atau bahkan disimpan. Ketika masyarakat memilih menyimpan uangnya maka skenario akselerasi pertumbuhan ekonomi melalui stimulus bisa melenceng. Seumpama hal ini terjadi maka pemerintah perlu memikirkan skenario tambahan agar ajakan kepada masyarakat untuk lebih rajin berbelanja berdampak bagi perekonomian nasional.

Jika kita memundurkan waktu beberapa bulan sebelumnya, tanda-tanda masyarakat makin berhemat sebenarnya sudah mulai terlihat. Puncaknya pada musim lebaran tahun ini tatkala animo masyarakat pulang kampung tidak seramai tahun sebelumnya. Turunnya daya beli termasuk fenomena PHK diduga menjadi penyebab mengapa musim mudik kali ini tak seramai tahun sebelumnya.

Beberapa faktor melatarbelakangi melemahnya daya beli masyarakat mulai dari dampak pascapandemi Covid-19 dan disrupsi teknologi. Kedua faktor tersebut membawa konsekuensi berubahnya kebiasaan masyarakat khususnya dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Jika di masa lampau hampir semua kegiatan didominasi interaksi fisik maka era sekarang dunia maya merupakan ruang pengganti yang diminati. Perubahan menjadi serba online memiliki dua kemungkinan, bisa jadi sebagai bentuk adaptasi terhadap teknologi atau sebagai cara bertahan dengan mengurangi beban operasional di saat konsumen berkurang.

Faktor lain yang perlu diperhitungkan sebagai penyebab pelemahan daya beli adalah terlambatnya kebijakan penyesuaian gaji bagi kelompok pekerja. Kenaikan gaji bagi karyawan merupakan sebuah berkah yang menjadi penjaga daya beli masyarakat.

Tanpa adanya kenaikan gaji, kelas pekerja hanya memiliki dua pilihan yaitu mencari pekerjaan tambahan atau mulai melakukan penghematan. Mencari pekerjaan tambahan bukan hal yang mudah saat ini, hampir semua orang juga akan berpikiran serupa ketika kebutuhan hidup merangkak naik.

Alternatif melakukan penghematan pun juga bukan yang mudah dilakukan, terlebih lagi jika semua beban yang dikeluarkan sudah ditekan seminimal mungkin. Langkah cadangan seperti mengandalkan tabungan untuk menutup kekurangan belanja pun tidak bisa dilakukan oleh semua orang.

Hanya kelompok masyarakat tertentu dengan saldo tabungan di rekening yang bisa melakukannya. Data saldo rekening masyarakat menunjukkan bahwa kelompok terbesar dari populasi merupakan masyarakat dengan saldo di bawah Rp100 juta di dalam rekeningnya.

Dan kelompok terbesar ini yang secara perlahan mengalami penurunan saldo di dalam rekeningnya dari waktu ke waktu. Jika pada Januari 2020 rata-rata saldo rekening pada kelompok tersebut berada pada Rp2,89 juta maka pada Januari 2025 saldo rata-rata pada rekening hanya tinggal Rp1,95 juta. Fakta inilah yang kemudian menjadi sebuah istilah makan tabungan.

Absennya kenaikan gaji memiliki konsekuensi berupa menurunnya daya beli yang ada di masyarakat. Terdapat sekurang-kurangnya dua alasan mengapa faktor gaji menjadi penyebab masalah ini.

Pertama, berkaitan dengan sifat alami uang fiat, yaitu memiliki kecenderungan penurunan daya belinya seiring berjalannya waktu. Uang Rp100 lima tahun lalu tidak akan mungkin sama pada saat ini atau beberapa tahun kemudian. Daya beli akan menurun sehingga untuk mendapatkan barang yang sama membutuhkan jumlah uang yang lebih banyak.

Kedua, berkaitan dengan persentase jumlah penduduk Indonesia yang memiliki hutang. Saat ini terdapat 60% penduduk Indonesia yang memiliki utang di lembaga keuangan dan 36% di antaranya berhutang di perbankan. Kedua faktor tersebut apabila dikombinasikan dapat ditarik kesimpulan bahwa sisa penghasilan yang dapat digunakan untuk berbelanja dalam setiap rumah tangga akan mengalami penyusutan dari tahun ke tahun.

Meskipun pemerintah menetapkan kenaikan besaran upah minimum setiap tahunnya pada sektor swasta, pada realitanya masih dijumpai pemberi kerja yang belum mengadopsi sepenuhnya acuan besaran upah yang ditetapkan pemerintah. Terlebih lagi pada swasta di kelompok menengah maupun bawah.

Bagi swasta kelompok atas, pemberian reward bagi karyawan bisa jadi sangat jauh di atas standar yang ditetapkan pemerintah. Namun swasta dalam kelompok ini bukan merupakan jumlah yang dominan. Bagian terbesar adalah kelompok menengah dan bawah yang dalam menentukan besaran upah akan melihat sektor pembanding termasuk besaran gaji di sektor pemerintah.

Penyesuaian gaji di sektor pemerintah bagaikan fenomena Efek Kupu-Kupu, di mana kenaikan gaji yang terjadi akan berdampak ke semua sektor termasuk sebagai pemicu kenaikan gaji di sektor swasta.

Memang jumlah aparat pemerintah tidak sebanyak karyawan swasta, namun terdapat hubungan antara kenaikan gaji aparat pemerintah dan karyawan swasta. Besaran upah pada sektor swasta akan terpengaruh dengan besaran gaji pada sektor pemerintahan khususnya ketika dihadapkan pada kebutuhan untuk mempertahankan SDM bagi perusahaan.

Menyikapi potensi stimulus ekonomi tidak sesuai harapan maka pemerintah perlu mempertimbangkan kebijakan masa lampau dalam menjaga daya beli masyarakat. Pada era pemerintahan SBY, kenaikan gaji bisa dipastikan terjadi setiap tahunnya.

Adanya kenaikan gaji jelas membuat tingkat kepercayaan diri masyarakat meningkat dan tentu saja berdampak positif terhadap hasrat untuk terus berbelanja. Presiden SBY dapat memastikan setiap tahun akan terjadi kenaikan penghasilan, bukan dari persentasenya yang dinanti namun kepastian adanya penyesuaian.

Bagi kaum pekerja, kenaikan gaji dipastikan akan menjaga daya beli dikarenakan proporsi angsuran terhadap penghasilan akan terus menurun. Implikasinya jumlah rupiah yang dibelanjakan setiap periode waktu akan terus bertambah seiring kenaikan harga barang/jasa di pasaran.

Kebijakan penyesuaian penghasilan secara rutin bukanlah obat paling mujarab untuk mengatasi melemahnya daya beli. Efek samping berupa kenaikan inflasi menjadi bayang-bayang dari kebijakan tersebut.

Hanya saja dampak negatif tersebut dapat dijadikan bahan diskusi lebih lanjut dalam merumuskan kebijakan ekonomi oleh pemerintah. Minimal akan mengerucut pada dua topik, apakah kebijakan yang dipilih tetap berfokus untuk meminimalisasi inflasi atau mendorong pertumbuhan meski nilai inflasi yang dicapai bukan pada level terendah.

Berkaca dari Vietnam misalnya, mereka memiliki nilai inflasi yang lebih besar daripada kita. Namun jika dilakukan perbandingan dalam capaian pertumbuhan ekonomi jelas bahwa Vietnam unggul daripada Indonesia. Bukankah pertumbuhan daya beli masyarakat merupakan salah satu pertimbangan bagi investor dalam memilih sebuah lokasi untuk proses produksi?.

Togel

Mengenal Fasilitas Nuklir Iran, Buat Israel Serang Besar-besaran

An anti-Israel billboard with a picture of Iranian missiles is seen on a street in Tehran, Iran April 19, 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY.   ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY.

Serangan udara Israel pada Jumat (13/6/2025) dini hari menyasar sejumlah situs strategis nuklir Iran, termasuk fasilitas utama di Natanz. Serangan ini terjadi di tengah kekhawatiran internasional atas laju percepatan program nuklir Teheran.

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dan Iran telah menggelar sejumlah pembicaraan untuk meredakan ketegangan, namun belum mencapai hasil konkret.

Sejak AS keluar dari perjanjian nuklir 2015 pada 2018, Iran terus meningkatkan kapasitas nuklirnya. Menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA), per Mei 2025 Iran memiliki 9.247,6 kg uranium yang diperkaya, atau 45 kali lipat dari batas perjanjian.

Yang paling mencemaskan, 408,6 kg di antaranya diperkaya hingga level 60%-hanya satu langkah lagi menuju 90%, ambang batas untuk senjata nuklir. IAEA memperkirakan Iran kini memiliki cukup material untuk membuat sekitar 10 bom nuklir, jika diperkaya lebih lanjut.

Meski begitu, Teheran tetap membantah memiliki niat membangun senjata nuklir.

Berikut ini adalah daftar situs nuklir utama Iran, yang menjadi sasaran inspeksi rutin oleh pengawas nuklir PBB, seperti dikutip dari AFP:

1. Natanz

Sekitar 250 km selatan Teheran, Natanz adalah fasilitas pengayaan uranium terbesar Iran. Terdapat hampir 70 kaskade sentrifus di dua bangunan, salah satunya bawah tanah. Pada 2021, situs ini disabotase, yang dituduh Iran sebagai ulah Israel. Serangan terbaru Israel dikabarkan menghantam Natanz dan menargetkan ilmuwan nuklir Iran.

Kepala IAEA Rafael Grossi mengonfirmasi bahwa situs Natanz termasuk “salah satu target”.

2. Fordo

Terletak di bawah pegunungan dekat Qom, fasilitas ini dibangun secara rahasia dan baru terungkap ke publik pada 2009. Tahun lalu, IAEA menemukan partikel uranium di Fordo yang diperkaya hingga 83,7%.

Fordo awalnya digambarkan sebagai fasilitas “darurat” yang dibangun di bawah tanah untuk melindunginya dari potensi serangan udara, Iran kemudian mengindikasikan bahwa itu adalah pabrik pengayaan yang mampu menampung sekitar 3.000 sentrifus.

3. Isfahan

Di fasilitas konversi uranium di Isfahan di Iran bagian tengah, uranium mentah yang ditambang diproses menjadi uranium tetrafluorida (UF4) dan kemudian menjadi uranium heksafluorida (UF6), gas umpan untuk sentrifus.

Pabrik tersebut diuji secara industri pada tahun 2004 setelah selesai.

Pusat Isfahan juga memiliki fasilitas fabrikasi bahan bakar nuklir, yang diresmikan pada tahun 2009 dan memproduksi bahan bakar dengan pengayaan rendah untuk digunakan di pembangkit listrik.

Pada Juli 2022, Iran mengumumkan rencana untuk membangun reaktor riset baru di sana.

4. Arak

Reaktor air berat Arak sempat dibekukan dalam perjanjian 2015, namun Iran berencana mengoperasikannya pada 2026. Pekerjaan pada reaktor riset air berat Arak di pinggiran desa Khondab dimulai pada tahun 2000-an, tetapi dihentikan berdasarkan ketentuan kesepakatan tahun 2015.

Reaktor penelitian tersebut secara resmi dimaksudkan untuk memproduksi plutonium untuk penelitian medis dan lokasi tersebut mencakup pabrik produksi untuk air berat.

5. Teheran

Pusat riset nuklir di ibu kota menampung reaktor peninggalan era 1960-an dari AS, digunakan untuk produksi radioisotop medis.

6. Bushehr

Satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir Iran di kota pelabuhan selatan Bushehr dibangun oleh Rusia dan mulai beroperasi pada kapasitas yang lebih rendah pada tahun 2011 sebelum disambungkan ke jaringan listrik nasional pada tahun 2012.

Rusia terus mengirimkan bahan bakar nuklir untuk pabrik tersebut, yang masih berada di bawah kendali IAEA.

Sebuah perusahaan Jerman memulai pembangunan pabrik tersebut dengan kapasitas nominal 1.000 megawatt hingga proyek tersebut dihentikan setelah revolusi Islam tahun 1979. Moskow kemudian menyelesaikannya.

7. Darkhovin & Sirik

Iran mulai membangun pembangkit listrik berkapasitas 300 megawatt di Darkhovin, di barat daya negara itu, pada akhir tahun 2022. Pada awal tahun 2024, Iran juga mulai membangun kompleks baru yang terdiri dari empat pembangkit listrik dengan kapasitas gabungan sebesar 5.000 megawatt di Sirik, di Selat Hormuz.

Mengenal Boeing 787-8 Dreamliner, Dipakai Air India-Jatuh di Pemukiman

Sebuah video merekam detik-detik pesawat Air India jatuh tak lama setelah lepas landas di kota Ahmedabad, India barat, pada hari Kamis (12/6/2025). (Tangkapan Layar X/@rajput_of_india)

Duka mendalam menyelimuti dunia penerbangan. Sebuah pesawat Boeing 787‑8 Dreamliner milik maskapai Air India jatuh pada Kamis (12/6/2025) waktu setempat.

Kecelakan terjadi hanya beberapa menit setelah pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Kota Ahmedabad, India. Pesawat dengan nomor penerbangan AI 171 itu dijadwalkan menuju London Gatwick, mengangkut 230 penumpang dan 12 awak kabin.

Pesawat tersebut jatuh di kawasan pemukiman padat Meghani Nagar. Hal ini menimbulkan kebakaran hebat, ledakan, serta kolom asap pekat yang terlihat dari radius beberapa kilometer.

Dari manifest yang dirilis otoritas setempat, penumpang terdiri dari 169 warga negara India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugal, dan satu warga Kanada. Tim penyelamat telah dikerahkan ke lokasi, namun otoritas belum memberikan angka pasti mengenai jumlah korban jiwa. Sejumlah korban dilaporkan luka berat, sementara beberapa lainnya masih dalam proses evakuasi.

Sementara itu, menurut otoritas penerbangan India, pilot sempat mengirimkan sinyal darurat “Mayday” sekitar lima menit setelah lepas landas, sebelum pesawat hilang kontak dari Air Traffic Control (ATC). Belum diketahui penyebab pasti kecelakaan, namun penyelidikan tengah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara India (DGCA) bekerja sama dengan tim teknis dari Boeing dan Otoritas Keselamatan Penerbangan AS (FAA).

Lalu seperti apa pesawat Boeing 787-8 Dreamliner?

Boeing 787-8 Dreamliner adalah salah satu pesawat berbadan lebar (wide-body) paling modern milik Boeing yang dirancang untuk efisiensi bahan bakar tinggi dan penerbangan jarak jauh. Pesawat ini dilengkapi teknologi fly-by-wire, struktur komposit ringan (sekitar 50% bahan komposit), serta sistem avionik canggih.

Spesifikasi utama Boeing 787-8 Dreamliner adalah memiliki kapasitas 242 hingga 290 penumpang dengan jarak tempuh hingga 13.530 km non-stop. Selain itu, pesawat ini memiliki mesin dua turbofan (Rolls-Royce Trent 1000 atau GE GEnx), sehingga menghasilkan kecepatan jelajah Mach 0.85 (sekitar 903 km/jam).

Pesawat dengan registrasi VT-ANB ini telah dioperasikan oleh Air India selama lebih dari satu dekade. Meskipun usianya relatif muda dan termasuk dalam armada andalan untuk rute internasional, insiden ini tercatat sebagai kecelakaan fatal pertama dalam sejarah operasional global Boeing 787 sejak debutnya pada tahun 2009.

Kas138

Revolusi Hijau PT Tamaris: Mengalirkan Energi, Menjaga Bumi

PT Tamaris Hidro- First Project

Indonesia mempunyai 4.400 sungai potensial dan 128 di antaranya termasuk sungai besar. Curah hujan yang tinggi juga mempengaruhi potensi sungai di Indonesia untuk dikembangkan sebagai energi hidro.

Indonesia diperkirakan memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) lebih dari 75 gigawatt (GW). Namun, hingga saat ini, baru sekitar 6,5 GW yang berhasil dikembangkan dan beroperasi.

Potensi besar inilah yang dikembangkan PT Tamaris Hidro. Tamaris didirikan pada tanggal 5 Oktober 2011 dan merupakan perusahaan induk dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air/Mini Hidro (PLTA/PLTM).

Area operasional perseroan berada di wilayah Indonesia yang tersebar di sembilan provinsi.

Hingga akhir 2023, Tamaris Hidro memiliki 19 anak perusahaan PLTM dan PLTA dengan total kapasitas 150,8 MW yang terdiri dari :

  • 17 pembangkit dengan kapasitas terpasang sebesar 126,8 MW
  • 2 lokasi pembangkit dalam pengembangan dengan total kapasitas 24 MW

Dengan bisnis yang bergerak di PLTA, PT Tamaris Hidro memiliki peran signifikan dalam berkontribusi untuk menyediakan energi bersih yang ramah lingkungan, harga terjangkau dan berkelanjutan untuk Masyarakat terpencil hingga mendukung mitigasi dampak perubahan iklim.

Program PLTA/PLTM juga menjadi inisiatif penting perusahaan dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) sekaligus mewujudkan pilar prinsip berkelanjutan “Better Tamaris” yaitu Better Business, Better Communities, Better People, dan Better Planet. Inisiatif tersebut mencakup:

  • Memberdayakan lebih dari 95% masyarakat lokal melalui keterlibatan yang inklusif dan pemberian lapangan kerja,
  • Membangun jalan akses dan memperbaiki jembatan guna meningkatkan konektivitas wilayah,
  • Mengembangkan infrastruktur penting untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang
  • Mendorong perekonomian lokal melalui program pembangunan yang berkelanjutan.

PT Tamaris berperan besar dalam energi terbarukan dengan menghasilkan listrik dari PLTA/PLTM sebesar 496,09 GWh dan mengurangi emisi gas rumah kaca setara -460.430 ton CO2eq dari kegiatan operasional.

Perusahaan juga berkomitmen besar dalam menjaga daerah aliran sungai (DAS) dengan melakukan penanaman pohon di sembilan daerah tangkapan hujan dan lahan PLTA/M sebanyak 281.563.

Perseroan telah melaksanakan kegiatan penanaman pohon dengan total pohon ditanam sebanyak 191.848 di 2021, bertambah 51.665 pohon di 2022 dan bertambah 38.050 pohon di 2023.

Komitmen besar perusahaan dalam energi berkelanjutan memenuhi prinsip-prinsip program SDGs.

Prabowo Beri Insentif PPN 6% untuk Tiket Pesawat Ekonomi

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Dok. ekon.go.id)

Pemerintah berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II tetap berada di kisaran 5%, serta memperkuat stabilitas ekonomi melalui berbagai langkah strategis.

Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk memberikan lima paket stimulus kebijakan. Paket-paket tersebut meliputi Diskon Transportasi, Diskon Tarif Tol, Penebalan Bantuan Sosial, Bantuan Subsidi Upah, dan Perpanjangan Diskon Iuran JKK.

Salah satu kebijakan dalam paket Diskon Transportasi adalah pemberian insentif PPN DTP sebesar 6% untuk tiket pesawat kelas ekonomi selama periode Juni-Juli 2025. Kebijakan insentif ini dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 36 Tahun 2025 yang diterbitkan tanggal 4 Juni 2025.

Melalui kebijakan ini, PPN sebesar 6% untuk pembelian tiket pesawat ekonomi domestik ditanggung pemerintah dengan alokasi anggaran Rp430 milliar. Dengan kebijakan ini, harga tiket yang dibayar oleh masyarakat akan menjadi lebih murah, karena masyarakat hanya membayar PPN sebesar 5% dari yang seharusnya 11%.

Insentif ini berlaku untuk periode pembelian tiket mulai tanggal 5 Juni hingga 31 Juli 2025 dan periode penerbangan: mulai tanggal 5 Juni hingga 31 Juli 2025.

“Pemberian insentif ini merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden Prabowo Subianto dan hasil koordinasi lintas kementerian serta lembaga, guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat stabilitas ekonomi,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Dengan adanya kebijakan ini, Pemerintah berharap dapat mendorong peningkatan mobilitas masyarakat selama periode Juni-Juli 2025. Aktivitas masyarakat yang meningkat diharapkan turut memberikan dampak positif bagi sektor transportasi dan pariwisata dalam negeri.

kas138