
Sederet permasalahan global masih mengancam Indonesia. Semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan agar dampak negatifnya terhadap perekonomian dalam negeri bisa diredam.
Hal ini disampaikan oleh Parjiono, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian dalam forum CNBC Indonesia ESG Sustainability Forum 2025 di Jakarta, Jumat (31/1/2025).
“Jadi ini tantangan akan semakin bertambah dengan kondisi saat ini khususnya geopolitik retention antara AS dan China terpilihnya Presiden baru di AS, tension belum selesai ini mungkin ada tambahan juga di supplychain global tentu juga digitalisasi ada sisi peluangnya tapi ada sisi tantangannya juga,” terangnya.
Ancaman berikutnya adalah perubahan iklim. Dalam beberapa waktu terakhir hampir seluruh masyarakat di dunia merasakan cuaca yang ekstrem, sehingga harus disikapi dengan serius oleh seluruh negara.
“Perubahan iklim jadi tantangan bersama secara global,” ujar Parjiono.
Parjiono mengutarakan ancaman lain yaitu gejolak pasar keuangan. Bank Sentral AS baru saja menahan suku bunga acuan atau di luar dari perkiraan sebelumnya. Artinya era suku bunga tinggi atau higher for longer masih akan berlangsung lama.
“Jadi higher for longer akan tetap jadi tantangan khususnya ke negara seperti Indonesia,” terangnya.